Syarat Hasil Uji Lab Air Minum, Pahami Parameternya!

hasil uji lab air minum

Hasil uji lab air minum menjadi hal yang perlu dipertimbangkan, baik oleh produsen air minum kemasan maupun bagi para konsumen. Bukan tanpa alasan, tentunya hasil dari uji lab air ini memiliki peran penting dalam pemenuhan regulasi yang berlaku.

Dengan pemenuhan regulasi yang berlaku, maka nantinya hasil uji lab air minum ini dapat menjamin keselamatan dan keamanan penggunaan air minum sehari hari.

Namun sebelum Anda mulai melakukan pengujian pada air minum, Anda perlu memahami terlebih dahulu definisi hasil uji lab air minum, hingga berbagai persyaratan yang berlaku dalam pemenuhan standar keamanan secara lengkap pada artikel ini.

Definisi Hasil Uji Lab Air Minum

Hasil uji lab air minum adalah sebuah kesimpulan dari analisis yang dilakukan pada air minum untuk menentukan kualitasnya. Dari hasil uji lab air minum ini, nantinya para penguji dapat menilai apakah air tersebut layak untuk dikonsumsi atau tidak.

Penilaian para penguji tersebut tentunya didasari oleh parameter pengujian yang menjadi prinsip uji kualitas air selama prosesnya. Berbagai parameter yang menjadi indikator hasil uji lab air minum dapat Anda ketahui pada bagian di bawah ini.

Parameter Hasil Uji Laboratorium Air Minum

Proses pengujian air minum tentunya harus didasari dengan parameter yang menjadi indikator ujinya.  Berbagai parameter  hasil uji laboratorium air minum tersebut meliputi pH, TSS (Total Suspended Solid), Cu, (Kuprum), Total coliform, BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan DO (Dissolved Oxygen).

Dengan memperhatikan berbagai parameter uji tersebut, saat ini Anda bisa melakukan langkah awal pengujian kualitas air minum dengan beberapa syarat yang berlaku.

Syarat Melakukan Uji Lab Air Minum

Jika Anda ingin melakukan uji lab air minum di laboratorium, Anda perlu memenuhi beberapa syarat berikut ini : 

  • Melakukan permohonan ke laboratorium pemeriksaan
  • Bersedia meneyerahkan berkas permohonan
  • Memiliki sampel air yang akan diuji
  • Menyetujui tarif pengujian yang berlaku

Syarat Hasil Uji Lab Air Minum

Setelah Anda bisa memenuhi syarat pengujian kualitas air, Anda juga harus mengetahui berbagai syarat yang menyatakan bahwa hasil uji lab air minum dapat lolos pada tahap aman untuk dikonsumsi. 

Berbagai syarat hasil uji lab air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum adalah sebagai berikut:

Parameter Mikrobiologi

  •  Air minum tidak memiliki kandungan bakteri E. coli, yaitu 0 koloni.
  •  Tidak tercemar bakteri Coliform, juga harus 0 koloni.

Parameter Kimia

  •  Kadar arsenic maksimal adalah 0.01 mg/l.
  •  Kadar fluoride maksimal adalah 1.5 mg/l.
  •  Total kromium sampel air tidak boleh lebih dari 0.005 mg/l.
  •  Cadmium air maksimal 0.003 mg/l.
  •  Standar kandungan nitrit 3 mg/l dan Nitrat 50 mg/l.
  •  Sianida tidak boleh lebih dari 0.07 mg/l.
  •  Selenium maksimal 0.01 mg/l.
  •  Kandungan Aluminium maksimal 0.2 mg/l.
  •  Besi tidak lebih dari 0.3 mg/l.
  •  Kandungan mineral-mineral tertentu atau kesadahan maksimal 500 mg/l.
  •  Kadar klorida air yang aman adalah tidak lebih dari 250 mg/l.
  •  Mangan maksimal 0.4 mg/l.
  •  Kandungan seng tidak lebih dari 3 mg/l.
  •  Sulfat maksimal 250 mg/l.
  •  Kadar tembaga yang diizinkan adalah dibawah 2 mg/l.
  •  Terakhir adalah Amonia, yang tidak boleh lebih dari 1.5 mg/l.

Parameter Fisik

  •  Air yang layak dikonsumsi harus tidak berbau dan tidak berasa.
  •  Warna pada air maksimal 15 TCU.
  •  TDS (Total padatan terlarut) tidak boleh lebih dari 500 mg/l.
  •  Nilai kekeruhan maksimal 5 NTU.

Berbagai syarat yang telah ditetapkan tersebut tentunya harus Anda penuhi guna menghindari dampak buruk konsumsi air berkualitas rendah dan sebagai bentuk tanggung jawab regulasi yang berlaku.

Kesimpulan

Hasil uji lab kualitas air menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk memastikan kualitas air minum layak untuk dikonsumsi sehari-hari. Dengan mengetahui hasil uji lab kualitas air tersebut, maka nantinya Anda dapat memenuhi berbagai standar regulasi yang berlaku dan menghindari dampak buruk akibat konsumsi air yang tidak berkualitas.