Sebelumnya kita sudah membahas tentang berbagai jenis multimeter baik itu analog dan digital secara umum. Kita akan membahas sedikit tentang penjelasan multimeter itu apa, Multimeter adalah alat ukur serbaguna yang dapat digunakan untuk mengukur berbagai besaran listrik. Dengan representasi keluaran yang berbeda, multimeter terbagi menjadi dua jenis, yaitu analog dan digital. Artikel ini akan membahas pentingnya multimeter analog dalam aplikasi elektronik dan kelistrikan, serta cara kerja, fungsi multimeter analog.
Daftar Isi
Bagaimana Cara Kerja Multimeter Analog?
Multimeter analog bekerja berdasarkan prinsip d’Arsonval atau galvanometer. Ketika arus listrik dialirkan melalui kumparan dalam medan magnet yang dihasilkan oleh magnet permanen, kumparan akan bergerak. Gerakan kumparan ini menyebabkan penunjuk atau jarum bergerak pada skala pengukuran. Kumparan dipasang pada poros yang juga memiliki sepasang pegas untuk memberikan torsi kontrol.
Saat arus mengalir dalam kumparan, gaya pembelok akan memutarnya hingga membentuk sudut tertentu, sehingga penunjuk akan bergerak pada skala untuk menunjukkan tingkat besaran yang sedang diukur. Untuk memastikan pengukuran yang akurat, multimeter dilengkapi dengan sekrup pengatur nol dan pegas kontrol. Kombinasi komponen ini memungkinkan multimeter analog mengukur tegangan, arus, dan resistansi dengan akurat.
Fungsi Multimeter Analog
Membahas tentang fungsi multimeter analog ini mampu mengukur beberapa besaran listrik, termasuk:
- Tegangan DC: Dengan menambahkan resistor pengali, multimeter analog dapat digunakan sebagai voltmeter untuk mengukur tegangan DC dalam rentang milivolt hingga kilovolt.
- Tegangan AC: Dengan menambahkan unit penyearah, fungsi multimeter analog dapat mengukur tegangan AC.
- Arus DC: Multimeter ini dapat bertindak sebagai amperemeter dengan resistansi seri rendah. Resistor shunt digunakan untuk mengukur arus tinggi, memungkinkan pengukuran dalam miliampere atau ampere.
- Resistansi: Fungsi multimeter analog sebagai ohmmeter ketika baterai dan jaringan resistor ditambahkan ke rangkaian. Resistansi yang berbeda dapat diukur dengan mengubah nilai resistor shunt.
Fungsi Bagian-bagian dari Multimeter Analog
Setiap komponen multimeter analog memiliki peranan yang sangat penting dalam memastikan keakuratan dan efisiensi alat ukur ini. Dari jarum penunjuk hingga saklar pemilih rentang, setiap bagian memiliki fungsi spesifik yang membantu pengguna dalam menginterpretasikan dan mengukur berbagai besaran listrik. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai fungsi multimeter analog pada masing-masing komponenya:
Jarum Penunjuk
Jarum penunjuk adalah salah satu elemen paling penting dalam multimeter analog. fungsi multimeter analog dari jarum ini adalah untuk menunjukkan hasil pengukuran pada skala. Ketika multimeter terhubung ke suatu sumber listrik dan parameter yang diinginkan telah dipilih, jarum akan bergerak dan menunjukkan nilai berdasarkan besaran listrik yang diukur, seperti tegangan, arus, atau resistansi.
Skala
Skala pada multimeter analog memungkinkan pengguna untuk membaca nilai pengukuran. Skala ini terdiri dari garis-garis yang menunjukkan rentang nilai dari besaran yang diukur. Dengan adanya skala, pengguna dapat dengan mudah menafsirkan posisi jarum penunjuk dan mendapatkan informasi yang akurat tentang besaran listrik yang sedang diuji.
Zero Adjust Screw
Zero adjust screw adalah sekrup pengatur yang memungkinkan pengguna untuk mengkalibrasi posisi awal jarum pada nol sebelum melakukan pengukuran. Fungsi multimeter analog dari komponen ini sangat penting untuk memastikan bahwa multimeter memberikan referensi yang tepat dan menghasilkan pembacaan yang akurat, terutama sebelum melakukan serangkaian pengukuran.
Zero Ohm Adjust Knob
Knob pengatur nol ohm ini digunakan untuk kalibrasi nol saat melakukan pengukuran resistansi. Memastikan bahwa multimeter diatur pada posisi nol sebelum pengukuran adalah penting untuk keakuratan hasil, terutama dalam mengukur nilai resistansi yang rendah.
Lubang Kutub +
Lubang ini adalah tempat masuk untuk test lead positif yang berwarna merah. Fungsi utamanya adalah untuk menghubungkan multimeter ke sumber tegangan atau arus positif selama pengukuran. Ini memastikan bahwa arus listrik dari sumber yang diukur dapat diakses oleh multimeter untuk diukur.
Lubang Kutub –
Lubang ini merupakan tempat masuk untuk test lead negatif yang berwarna hitam. Fungsinya adalah untuk menghubungkan multimeter ke ground atau massa. Ini penting untuk menyelesaikan sirkuit pengukuran dan memastikan arus listrik dapat mengalir dengan benar melalui multimeter untuk pengukuran yang tepat.
Positive Terminal (20 A DC Only)
Terminal positif khusus ini dirancang untuk pengukuran arus DC yang besar, hingga 20 ampere. Terminal ini digunakan ketika pengukuran melibatkan arus tinggi yang memerlukan ketahanan dan perlindungan ekstra untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
Range Selector Switch
Saklar pemilih rentang memungkinkan pengguna untuk memilih rentang pengukuran yang sesuai dengan besaran yang diukur. Dengan adanya saklar ini, pengguna dapat menyesuaikan multimeter untuk mengukur berbagai jenis besaran seperti DCV, ACV, mA, dan Ohm. Saklar ini membantu dalam menyesuaikan sensitivitas dan rentang pengukuran multimeter sesuai dengan kebutuhan pengukuran yang spesifik.
Kesimpulan
Multimeter analog berfungsi sebagai alat ukur yang serbaguna dan andal untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi. Cara kerjanya didasarkan pada prinsip galvanometer yang memanfaatkan kumparan dan medan magnet. Yang mana fungsi multimeter analog ini terdiri dari bagian-bagian dari multimeter itu sendiri, seperti jarum penunjuk, skala, dan range selector switch, memastikan pengukuran yang akurat. Dengan pemahaman yang baik tentang bagian-bagiannya, pengguna dapat memaksimalkan fungsi analog multimeter dalam kegiatan pengukuran listrik.