Tahapan Cek Alternator dengan Multimeter yang Tepat

cek alternator dengan multimeter

Alternator atau mungkin saja Anda sudah sangat familiar dengan dinamo ampere yang ada pada mobil adalah komponen yang sangat penting untuk menyuplai listrik ke aki dan juga fungsinya untuk menghemat aki. Alternator yang rusak, maka akan menjadikan aki boros ataupun aki tidak bisa menyuplai kelistrikan yang ada pada mobil. Maka dari itu, sangat perlu Anda memahami bagaimana tahapan yang tepat dari cek alternator dengan multimeter.

Pengecekan alternator ini memang bisa dilakukan dengan multimeter. Kembali lagi, multimeter memang alat yang serbaguna dan semua orang memang wajib memilikinya di rumah. Bagaimana cara atau tahapan cek alternator dengan multimeter? Mari bahas secara lengkap di sini!

Tahapan Cek Alternator dengan Multimeter

Pembahasan akan langsung saja ke tahapan cek alternator dengan multimeter. Sebenarnya multimeter jenis digital ataupun analog bisa dilakukan asalkan Anda memahami tahapannya yang ada di bawah ini.

Pengecekan Tegangan Aki Mobil dalam Kondisi Standby dan Running

Untuk memeriksa tegangan aki mobil, baik dalam kondisi mesin mati maupun hidup, berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

  1. Persiapan Alat dan Kondisi Awal
    • Matikan mesin mobil.
    • Atur multimeter pada mode pengukuran tegangan DC (DC Voltage) dengan kisaran 15-20V. Pilih nilai yang sedikit lebih besar dari tegangan yang diharapkan.
  2. Pengukuran Tegangan Aki dalam Kondisi Standby
    • Hubungkan kabel positif (merah) multimeter ke terminal positif aki dan kabel negatif (hitam) ke terminal negatif aki.
    • Periksa tampilan multimeter dan catat tegangan yang terbaca. Tegangan normal aki dalam kondisi standby biasanya antara 12-13 volt. Jika tegangan di bawah 12V, isi ulang aki dengan pengisi daya sebelum melanjutkan.
  3. Pengukuran Tegangan Aki dalam Kondisi Running
    • Nyalakan mesin mobil.
    • Gunakan multimeter untuk memeriksa tegangan aki saat mesin hidup. Tegangan normal harus berada antara 14 dan 15 volt. Ini menunjukkan bahwa alternator berfungsi dengan baik dan mengisi aki dengan benar.
  4. Analisis Hasil Pengukuran
    • Jika tegangan yang tercatat saat mesin hidup tetap sama atau lebih rendah dibandingkan dengan tegangan dalam kondisi standby, kemungkinan ada masalah dengan alternator atau sistem pengisian lainnya.
    • Alternator yang berfungsi dengan baik akan menunjukkan tegangan antara 14-15 volt saat mesin hidup. Jika tegangan tetap rendah atau tidak berubah, mungkin ada masalah pada modul komputer atau komponen lain yang menyebabkan aki terus terkuras saat mesin mati.

Perlu Anda ingat, beberapa hal berikut:

  • Pastikan menggunakan pengukuran tegangan DC (diwakili dengan simbol V–) pada multimeter, bukan AC (V~).
  • Jika alternator berfungsi dengan baik namun tegangan tetap rendah, periksa kemungkinan adanya komponen yang tidak mati sepenuhnya dan menyebabkan aki terkuras.

Memuat Sistem Kelistrikan Mobil

Untuk memeriksa kemampuan alternator dalam mendukung beban listrik mobil, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Persiapan Awal
    • Pastikan mobil dalam keadaan hidup dan biarkan mesin tetap menyala.
    • Siapkan multimeter dalam mode pengukuran tegangan DC.
  2. Aktifkan Beban Berat
    • Nyalakan semua perangkat yang mengonsumsi daya besar, seperti lampu depan, radio, kipas angin, dan motor blower heater.
  3. Pengukuran Tegangan Aki
    • Hubungkan kabel positif (merah) multimeter ke terminal positif aki dan kabel negatif (hitam) ke terminal negatif aki.
    • Catat tegangan yang terbaca pada layar multimeter.
  4. Analisis Tegangan
    • Bandingkan tegangan yang terbaca dengan tegangan saat beban tambahan dimatikan, yang biasanya antara 13-14 volt.
    • Jika tegangan turun signifikan di bawah 13 volt, ini bisa menjadi indikasi bahwa alternator tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik sistem.

Pengecekan Alternator Secara Langsung

Untuk memeriksa alternator mobil secara langsung dengan menggunakan peralatan yang ada di kendaraan, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Persiapan Awal
    • Pastikan Anda memiliki akses mudah ke alternator dan bahwa sabuk penggerak tidak kendor.
  2. Setel Multimeter
    • Atur multimeter pada mode pengukuran tegangan DC dengan kisaran 15-20V.
  3. Nyalakan Mesin
    • Nyalakan mesin mobil dan pastikan sabuk alternator berputar dengan baik dan tidak tergelincir.
  4. Pengukuran Tegangan Alternator
    • Hubungkan kabel positif (merah) multimeter ke terminal positif alternator.
    • Tempatkan kabel negatif (hitam) multimeter ke bagian logam kendaraan, seperti kepala baut atau terminal negatif aki. Hindari menghubungkan langsung ke alternator.
  5. Baca Hasil Pengukuran
    • Periksa pembacaan tegangan pada multimeter.
    • Tegangan yang normal biasanya sekitar 13-14V. Jika pembacaan lebih tinggi dari 15V, pengatur tegangan alternator mungkin rusak. Jika pembacaan lebih rendah dari 13V, lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
  6. Mengatasi Tegangan Rendah
    • Naikkan putaran mesin hingga 2000 rpm atau lebih dan periksa kembali tegangan.
    • Pastikan semua konektor pada alternator sudah kencang dan sabuk alternator berputar dengan benar.
    • Jika tegangan tetap rendah, regulator tegangan atau alternator mungkin perlu diganti.
  7. Pengujian Darurat
    • Lepaskan kabel baterai saat mesin hidup.
    • Jika mesin tetap menyala, alternator berfungsi dengan baik. Jika mesin mati, alternator tidak menghasilkan tegangan yang cukup.

Penting untuk Anda perhatikan, dalam tahapan cek alternator dengan multimeter secara langsung, teknik ini bisa merusak alternator dan hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat.

Kesimpulan

Sekarang Anda sudah paham tentang berbagai tahapan cek alternator dengan multimeter. Multimeter jenis digital atau analog sangat bisa Anda gunakan. Dengan ini, Anda dapat menentukan kondisi alternator mobil Anda dengan aman dan efektif.