Simak Cara Perhitungan Hasil Uji Hammer Test Berikut Ini

cara perhitungan hasil uji hammer test

Cara perhitungan hasil uji hammer test ini adalah dengan menghitung nilai hasil uji hammer test dengan rumus yang sudah disediakan. Hammer test ini juga biasa digunakan untuk metode non-destructive testing (NDT) untuk menentukan kekuatan relatif beton. 

Untuk informasi mengenai bagaimana cara perhitungan hasil uji hammer test dan cara kerjanya, mari simak penjelasan berikut ini! 

Cara Kerja Hammer Test 

Sebelum melakukan pengujian menggunakan hammer test, akan sangat penting apabila memahami bagaimana cara kerja dan juga cara perhitungan hasil uji hammer test. Berikut penjelasan lebih lengkapnya: 

  • Persiapan 
    • Bersihkan permukaan beton yang akan diuji terleih dahulu, supaya terhindar dari debu, kotoran, dan partikel lainnya.
    • Kemudian pastikan bahwa area pengujian tidak terlalu basah atau terlalu kering. Hal ini karena dapat mempengaruhi hasil pengujian. 
  • Penyesuaian Skala
    Pastikan skala pada alat hammer test sudah diatur sesuai dengan jenis beton yang akan dilakukan pengujian. Beberapa alat memiliki skala yang dapat disesuaikan, pastikan untuk memilih skala yang tepat supaya bisa mendapatkan hasil yang akurat. 
  • Pengujian 
    1. Pastikan hammer test sudah dilakukan kalibrasi sebelum melakukan pengujian
    2. Buat rencana dan tentukan titik-titik dinding beton yang akan diperiksa.
    3. Tempatkan ujung plunger pada ujung hammer test di titik yang akan diuji.
    4. Pegang hammer test secara vertikal pada area permukaan dinding beton yang akan diuji. 
    5. Tekan perlahan plunger pada titik yang akan diuji sambil tetap mempertahankan arah hammer test.
    6. Saat ujung plunger masuk ke dalam beton, maka akan terjadi suara tembakan dari plunger ke beton. 
    7. Tekan tombol yang terdapat pada bawah hammer test. 
    8. Ulangi pengujian pada titik-titik lain dengan cara yang sama. 
    9. Kemudian, buat garis vertikal dari sudut baca 0 dari pantulan yang kuat 
    10. Tekan beton di alat hammer test. Kekuatan tekan dinding beton yang diuji bisa dibaca pada sumbu vertikal. 
  • Interpretasi Hasil 
    1. Baca hasil yang tertera pada skala Rebound yang terdapat pada alat hammer test tersebut, yang kemudian lakukan konversi nilai Rebound ke satuan MPa.
    2. Gunakan grafik yang telah terdapat pada alat untuk digunakan dalam mengkonversi nilai kuat tekan dalam MPa 
    3. Selanjutnya lakukan pengujian tersebut pada setiap titik yang telah diberi tanda marking
    4. Apabila semua pengujian dilakukan, maka selanjutnya konversikan menjadi satuan Mpa dengan menggunakan grafik setelah itu dirata rata. Maka nilai kuat tekan beton akan mendekati pada nilai kuat tekan beton sebenarnya.
  • Menghitung Hasil 
    1. Amati kurva kalibrasi yang digunakan.
    2. Tentukan nilai rebound rata-rata untuk setiap sample beton.
    3. Tentukan titik pada kurva kalibrasi dengan berdasarkan nilai rebound rata-rata
    4. Nilai pada sumbu vertikal pada kurva kalibrasi tersebut merupakan nilai dari kekuatan beton dalam satuan MPa. 

Faktor Pengaruh Hasil Uji Hammer Test 

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil uji hammer test. Berikut apa saja faktor-faktornya: 

  1. Umur beton
    Kekuatan pada beton dapat menurun dan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Untuk beton yang masih muda biasanya akan memiliki kekuatan yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan beton yang sudah mencapai umur desainnya.
  2. Kelembaban beton
    Beton yang terlalu basah atau terlalu kering juga dapat mempengaruhi hasil hammer test. 
  3. Tekstur permukaan beton
    Apabila permukaan beton kasar, maka akan memberikan hasil yang lebih akurat jika dibandingkan dengan permukaan yang halus. 
  4. Suhu lingkungan
    Jika suhu lingkungan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kekuatan beton dan juga hasil hammer test beton.
  5. Ketebalan beton
    Untuk beton yang terlalu tebal, akan memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan beton yang lebih tipis. 

Cara Memastikan Hasil Hammer Test Konsisten 

Untuk memastikan hasil hammer test konsisten, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan. Berikut diantaranya: 

  1. Bersihkan permukaan beton
    Pastikan terlebih dahulu bahwa beton yang akan diuji sudah dibersihkan dan diratakan dengan batu penggosok. 
  2. Penggunaan alat yang tepat
    Pastikan alat hammer yang akan digunakan dalam keadaan baik dan sudah dilakukan kalibrasi sebelumnya. 
  3. Pengujian pada titik yang berbeda
    Lakukan pengujian pada titik yang berbeda pada permukaan beton yang diuji. Hal ini akan membantu untuk  mengurangi pengaruh variasi yang ada di permukaan beton dan memastikan hasil yang lebih akurat. 
  4. Pengujian dengan jarak yang cukup
    Penting untuk memastikan jarak antar antar titik pengujian cukup, yaitu tidak kurang dari 25 mm. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi pengaruh variasi yang terdapat pada permukaan beton dan memastikan hasil yang lebih akurat. 
  5. Pengujian dengan tekanan yang cukup
    Pastikan bahwa tekanan yang digunakan untuk melakukan pengujian cukup untuk menghasilkan nilai yang akurat. 

Kesimpulan 

Dalam melakukan proses pengujian, penting untuk mengetahui bagaimana cara perhitungan hasil uji hammer test. Selain itu, terdapat beberapa hal  yang perlu untuk diperhatikan supaya hasil dari hammer test dapat konsisten seperti yang telah dijelaskan diatas. Dari artikel ini kita bisa mempelajari dengan lengkap dan jelas mengenai bagaimana cara kerja hammer test dan juga cara perhitungan hasil uji hammer test.