Cara Mengukur Transistor dengan Multimeter dan Jenisnya

cara mengukur transistor dengan multimeter

Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif yang digunakan secara luas dalam berbagai jenis rangkaian elektronik, dari yang sederhana hingga yang kompleks. Maka dari itu cara mengukur transistor dengan multimeter perlu dikuasai untuk Anda yang pekerjaanya berhubungan dengan komponen ini. Transistor umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide. Ada dua jenis transistor yang umum digunakan, yaitu Transistor Bipolar (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). Keduanya memiliki peran penting dalam mengatur aliran arus listrik dalam rangkaian elektronik dan memiliki karakteristik serta aplikasi yang berbeda.

Jika memang ada masalah pada transistor, cara yang paling tepat adalah mengukurnya dengan alat yang bernama multimeter. Namun, bagaimana cara mengukur transistor dengan multimeter itu? Mari cari tahu di sini dengan lengkap!

Cara Mengukur Transistor Menggunakan 2 Jenis Multimeter

Sebelum Anda mengetahui cara mengukur transistor menggunakan multimeter, Anda harus tahu dua hal. Yaitu, multimeter memang dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan juga multimeter digital. Mari bahas keduanya sekaligus.

Mengukur Transistor dengan Multimeter Analog

Mengukur transistor dengan multimeter analog melibatkan penggunaan berbagai skala yang ada pada multimeter untuk mengukur karakteristik transistor. Berikut adalah cara mengukur transistor dengan multimeter analog:

  1. Pastikan Multimeter dalam Mode Ohmmeter: Setel multimeter analog Anda ke mode ohmmeter (resistansi).
  2. Identifikasi Elemen Transistor: Kenali terminal pada transistor Anda. Biasanya, transistor memiliki tiga terminal: basis (B), kolektor (C), dan emitter (E).
  3. Ukur Resistansi Basis-Emitor (BE): Tempatkan probe multimeter pada terminal basis (B) dan emitter (E) transistor. Amati pergerakan jarum pada skala ohmmeter. Jika jarum bergerak atau menyimpang, transistor berfungsi dengan baik.
  4. Ukur Resistansi Basis-Kolektor (BC): Sekarang, tempatkan probe multimeter pada terminal basis (B) dan kolektor (C) transistor. Amati lagi pergerakan jarum pada skala ohmmeter. Jika jarum bergerak, transistor dalam kondisi baik.
  5. Ukur Resistansi Emitor-Kolektor (EC): Akhirnya, tempatkan probe multimeter pada terminal emitter (E) dan kolektor (C) transistor. Amati pergerakan jarum pada skala ohmmeter. Jika jarum bergerak, transistor berfungsi dengan baik.

Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di cara mengukur transistor dengan multimeter analog

Mengukur Transistor dengan Multimeter Digital

Mengukur transistor dengan multimeter digital lebih sederhana karena sebagian besar multimeter digital memiliki mode pengukuran transistor yang khusus. Berikut adalah cara mengukur transistor dengan multimeter digital:

  1. Pastikan Multimeter dalam Mode Transistor (hfe): Putar selector dial multimeter digital Anda ke mode pengukuran transistor (biasanya dilambangkan dengan “hfe”).
  2. Identifikasi Terminal: Kenali dan identifikasi terminal transistor Anda, yaitu basis (B), kolektor (C), dan emitter (E).
  3. Hubungkan Transistor ke Multimeter: Hubungkan transistor ke multimeter sesuai dengan petunjuk yang ada di manual multimeter Anda. Biasanya, Anda akan menghubungkan kabel probe multimeter ke terminal transistor dengan urutan tertentu.
  4. Baca Nilai: Setelah transistor terhubung, baca nilai hfe (koefisien penguatan) yang ditampilkan pada layar multimeter. Nilai ini menunjukkan seberapa efektif transistor tersebut dalam menguatkan sinyal listrik.

Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di cara mengukur transistor dengan multimeter digital

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Mengukur Transistor

Dalam setiap langkah pengukuran, penting untuk memastikan bahwa tegangan dan arus yang digunakan tidak melebihi batas maksimal yang diperbolehkan oleh transistor. Kesalahan dalam pengukuran dapat mengakibatkan kerusakan pada transistor. Oleh karena itu, perhatikan selalu batas maksimal dan minimum yang tercantum dalam spesifikasi transistor sebelum memulai pengukuran.

Untuk mengukur parameter lain seperti hambatan emitor (RE), hambatan kolektor (RC), dan hambatan basis (RB), Anda dapat menggunakan metode yang sama seperti saat mengukur VBE, VCE, dan IC.

Ada berbagai teknik pengukuran transistor yang tersedia, namun teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan teknik yang umum digunakan dan mudah dipahami. Memahami dan mengukur parameter transistor sangat penting untuk menilai dan menguji kinerja transistor, serta membantu dalam proses perakitan rangkaian elektronik.

Untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat, disarankan untuk menggunakan alat ukur (multimeter) yang memiliki fungsi pembacaan tegangan dan arus yang akurat. Selain itu, pastikan bahwa semua komponen dan peralatan lainnya dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik.

Baca Juga: 4 Langkah Menentukan Kaki Transistor dengan Multimeter

Kesimpulan

Secara keseluruhan, pengukuran transistor memegang peranan penting dalam memahami dan mengevaluasi kinerja komponen tersebut, serta membantu dalam pembuatan dan perbaikan rangkaian elektronik.

Dengan Anda memperhatikan cara mengukur transistor dengan multimeter di atas, Anda sekarang sudah tahu bagaimana langkah-langkahnya dan bisa Anda lakukan dengan mudah dan akurat juga.