Pahami 5 Jenis Alat Uji Daya Lekat Berikut Ini

alat uji daya lekat

Alat uji daya lekat digunakan dalam proses analisis daya lekat suatu produk untuk mengkalibrasi konsistensinya agar performanya tetap efektif. Uji daya lekat umum digunakan dalam pengujian produk topikal seperti krim, salep, dan gel.

Tentunya, pengaruh uji daya lekat ini berdampak langsung pada keseluruhan produksi. Produsen bisa meminimalkan kerusakan produk dan menekan biaya produksi. Sebelum sampai pada tahap itu, ada tujuan spesifik dari dilakukannya uji daya lekat ini. Mari simak sampai akhir untuk mengetahui tujuan uji daya lekat dan perlunya menggunakan alat uji daya lekat yang baik pada pengujian.

Melakukan Uji Daya Lekat

Daya lekat merupakan kemampuan suatu produk untuk melekat atau menempel pada permukaan. Dalam konteks produk topikal, permukaan yang dimaksud adalah kulit. Sehingga uji daya lekat merupakan metode yang dirancang agar bisa mengukur kekuatan perlekatan antara produk dengan kulit.

Tujuan uji daya lekat yaitu memastikan produk dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama untuk memberikan bahan aktif secara efektif. Pengembangan produk topikal sangat membutuhkan uji daya lekat ini.

Mengapa Menggunakan Alat Uji Daya Lekat pada Pengujian?

Metode uji lekat memerlukan suatu perangkat atau alat untuk mendeteksi kekuatan produk topikal secara akurat. Alat uji daya lekat digunakan untuk menguji sediaan semi-padat dalam menghitung daya lekatnya pada kulit.

Efek terapi yang ada pada produk topikal lebih efektif apabila produk dapat melakukan kontak dengan kulit dalam waktu yang lebih lama. Nah, alat uji daya lekat ini digunakan untuk mengukur kekuatan lekat produk dan kisaran waktu kontak dengan kulit.

Jenis Alat Uji Daya Lekat

Ilmuwan dan peneliti mengembangkan metode-metode uji daya lekat dengan alat yang berbeda. Alhasil, kini alat uji daya lekat terdiri dari beberapa jenis. Keberagaman ini menguntungkan industri dalam menentukan alat uji daya lekat yang memiliki potensi kinerja paling baik untuk produknya. Berikut penjelasan semua jenis alat uji daya lekat.

Disintegration Tester (Apparatus B)

Mungkin Anda bertanya mengapa disintegration tester bisa menjadi alat uji daya lekat, padahal alat ini digunakan untuk mengukur waktu hancur tablet. Nah, ternyata alat ini juga bisa mengukur daya lekat atau adhesi formulasi produk farmasi. Produk akan diuji dalam cawan yang berada dalam media cairan pengujian. Dari percobaan itu, didapatkan informasi mengenai seberapa baik tablet menempel pada substrat atau malah selama proses disolusi tablet tetap utuh.

Texture Analyzer

Alat ini menggunakan jenis probe atau attachment yang bermacam-macam untuk mengevaluasi daya lekat, terutama pada formulasi farmasi. Pengukuran daya lekat pada alat ini melibatkan penerapan tekanan atau gaya pada sampel. Kemudian respon yang diberikan akan diukur. Biasanya alat uji daya lekat ini digunakan untuk menguji krim, gel, atau plester transdermal.

Peel Strength Tester

Peel stregth tester adalah alat yang bisa mengukur daya rekat suatu produk perekat di permukaan tertentu. Umumnya produk farmasi yang diuji oleh alat uji daya lekat ini adalah produk-produk penghantaran obat atau plester transdermal.

Adhesion Testers for Transdermal Patches

Transdermal patches atau plester transdermal adalah formulasi farmasi yang menghantarkan obat. Jenis produk farmasi tersebut memerlukan pengukuran daya lekat yang cermat. Alat yang tepat untuk mensimulasikan kondisi penerapan dan penggunaan plester terutama pada kulit yaitu adhesion tester.

Contact Angle Goniometer

Dengan bantuan alat uji daya lekat yang satu ini, Anda bisa mengukur sudut kontak ciaran dengan permukaan padat. Bila dalam dunia farmasi, alat ini digunakan untuk mengukur kelekatan produk. Misalnya menguji kelekatan tablet atau plester transdermal.

Kesimpulan

Industri farmasi banyak yang memanfaatkan alat uji daya lekat untuk memastikan kekuatan lekat produk pada substrat tertentu. Setiap produk farmasi dapat diuji kelekatannya dengan alat yang relevan, misalnya alat adhesion tester untuk plester transdermal. Menggunakan alat uji daya lekat membantu industri farmasi untuk mengembangkan formula dengan kekuatan lekat lebih baik agar dapat melakukan kontak dengan kulit lebih lama.