Uji Fehling Digunakan untuk Mengidentifikasi Gula pada Larutan

uji fehling

Karbohidrat menjadi salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memecah tumbuhkan ketosis, pemecah tubuh protein yang berlebih, mencegah kehilangan mineral dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Zat atau senyawa  menjadi komponen struktur penting makhluk hidup ini terdiri dari monosakarida, disakarida dan polisakarida. 

Kandungan dari karbohidrat tersebut perlu dilakukan pengujian untuk menguji kandungan gula pereduksi. Maka dari itu pengembangan metode untuk membedakan gula pereduksi dan non pereduksi dikenal dengan uji Fehling. Uji Fehling digunakan untuk memperkirakan identifikasi gula pereduksi dan gula non pereduksi. 

Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan atau membedakan karbohidrat dalam suatu saluran. Pada awalnya Uji Fehling pada Karbohidrat perlu dilakukan untuk mendeteksi adanya kandungan gula dalam darah pasien diabetes. Namun seiring perkembangannya pengujian ini sangat berguna bagi banyak bidang industri selain medis. Mari simak lebih lengkap tentang uji fehling dalam penjelasan yang telah dirangkum berikut ini!

Definisi Uji Fehling

Seperti yang telah disinggung sebelumnya Uji Fehling adalah satu pengujian yang paling umum digunakan untuk memperkirakan atau mengidentifikasi gula pereduksi dan gula non-pereduksi.  Secara umum uji fehling dapat didefinisikan sebagai metode kimia yang digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi dalam suatu sampel yang diuji. 

Berbicara mengenai gula pereduksi, zat ini adalah gula yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas yang dapat mereduksi ion tembaga (II) menjadi tembaga (I). Contoh gula pereduksi yang mungkin sering Anda dengar adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, maltose, dan laktosa. Sedangkan pada sukrosa yang sering kali ditemukan pada makanan tidak termasuk dalam gula pereduksi karena tidak memiliki gugus aldehid atau keton bebas.

Sejarah dan Tujuan Uji Fehling

Uji Fehling bukan tiba-tiba muncul begitu saja, pengujian ini lahir dari seorang ahli kimia Jerman bernama Hermann Von Fehling dan Friedrich Benedict, pada tahun 1848. Mereka mengemembangan sebuah metode untuk membedakan gula perekduksi dan non pereduksi yang sampai saat ini dikenal dengan uji Fehling.

Pengujian ini berperan penting dalam analisis kimia karbohidrat dan membantu mengidentifikasi jenis karbohidrat yang terkandung dalam suatu bahan seperti monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Pada prinsipnya pengujian ini menggunakan larutan fehling yang ditambah ke aldehida sehingga membentuk asam kompleks bistartratocuprate. Anda dapat mempelajari lebih lengkap tentang prinsip Uji Fehling, dalam rangkuman artikel terpisah yang dapat Anda akses disini: Prinsip Uji Fehling Akan Bereaksi pada Gula Pereduksi

Cara Kerja Uji Fehling

Setelah mengetahui apa itu uji fehling  Anda juga perlu mengetahui cara kerja uji fehling untuk memastikan validitas, reprodusibilitas dan interpretasi yang akurat terhadap hasil pengujian. Untuk melaksanakan pengujian ini, dapat memulai mencampurkan sampel uji dengan larutan fehling A (larutan tembaga (II) sulfat) dan larutan fehling B (larutan natrium kalium tartrat). Larutan tersebut dicampurkan kemudian dipanaskan dalam bak air mendidih selama beberapa menit. 

Apabila larutan yang dipanaskan terdapat endapan merah bata atau orange yang merupakan tembaga (I) oksida menandakan terdapat gula pereduksi dalam sampel yang diuji. Sebaliknya jika tidak tidak terjadi perubahan warna maka sampel yang diuji tidak mengandung gula pereduksi. Adanya gula pereduksi pada sampel yang diuji menandakan hasil uji fehling positif dan warna endapan yang terbentuk umumnya akan berbeda tergantung jumlah gula pereduksi yang terkandung dalam sampel. 

Baca Juga : Cara Membaca Hasil Uji Fehling dan Faktor Pentingnya!

Reaksi Uji Fehling

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya uji fehling menjadi pengujian yang dilakukan untuk melihat reaksi penunjuk untuk reduksi seperti fungsi aldehid. Penggunaan larutan fehling akan menimbulkan reaksi dengan monosakarida dan disakarida yang memiliki gugus aldehida dan keton bebas. Namun senyawa sukrosa yang tidak memiliki gugus aldehida dan keton bebas tidak dapat mendeteksi larutan fehling. Maka dari itu reaksi tersebut terjadi beberapa reaksi :

  • Pembentukan Cu(OH)2: CuSO4 + 2KOH --> Cu(OH)2 + K2SO4.
  • Panasan Cu(OH)2: Cu(OH)2 --> CuO + H2O
  • Reaksi dengan gula pereduksi: D-glukosa + 2 CuO --> D-asam glukonat + Cu2O

Metode Uji Fehling

Untuk melakukan Uji Fehling Karbohidrat memiliki sejumlah langkah-langkah praktis yang perlu dilakukan. Berikut merupakan sejumlah langkah praktis yang perlu dilakukan untuk melakukan uji fehling diantaranya :

Persiapan Sampel

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk melakukan pengujian pastinya mempersiapkan sampel uji. Sebelum pengujian persiapkanlah reagen fehling yang terdiri dari fehling A dan fehling B. Fehling A terdiri dari 50 ml NaOH 2 ml dan 50 ml CuSO4 1 ml, sedangkan fehling B terdiri dari 50 ml NaOH 2 ml dan 50 ml KNaC4H4O6  1 ml.

Pada larutan uji Fehling ini dibagi atas dua macam yaitu uji fehling A (Tembaga (II) sulfat atau CuSO4) dan larutan fehling B (KOH dan Natrium kalium tartarat). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Uji Fehling A dan B Anda dapat mempelajarinya dalam artikel terpisah disini: Fehling A dan B Digunakan untuk Melihat Gula Pereduksi dan Non Pereduksi

Proses Uji 

Selanjutnya proses pengujian yang terdiri dalam sejumlah langkah untuk mendapatkan hasil pengujian yang sesuai dan standard dan yang diharapkan. Adapun tahapan dalam proses uji ini terdiri dari :

  1. Pengenceran sampel, pengenceran sampel ini dilakukan dengan cara mencampurkannya dengan air hingga gula dalam sampel menjadi 1 % (10 g/100 ml)
  2. Penggunaan reagen fehling yang perlu Anda siapkan sebanyak 5 ml reagen fehling A dan 5 ml reagen Fehling B dalam dua tabung yang berbeda.
  3. Untuk melihat reaksi larutan fehling, Anda perlu menambahkan 1 ml sampel yang telah diencerkan dalam tabung yang berisi fehling A. Kemudian tambahkan 1 ml air lagi kedalam tabung yang berisi reagen fehling B
  4. Berikutnya lakukan pengamatan pada kedua tabung yang berisi reagen fehling A dan B. Apabila terjadi perubahan, menandakan indikasi gula terdapat dalam sampel.

Interpretasi Hasil 

Setelah mengetahui hasil uji dari sampel yang diamati terhadap larutan fehling A dan B selanjutnya adalah melakukan interpretasi hasil. Terdapat dua kesimpulan sebagai makna hasil pengujian yang didapatkan yaitu :

  1. Warna merah : Jika terjadi perubahan warna menjadi merah, maka indikasi bahwa gula terdapat dalam sampel
  2. Tidak terdapat perubahan warna mengindikasikan bahwa gula tidak terdapat dalam sampel yang diuji.

Keuntungan dan Keterbatasan Uji Fehling

Setelah menyimak penjelasan diatas, uji fehling tentunya menawarkan dua sisi baik dan buruk yaitu keuntungan dan keterbatasan. Sebuah metode pengujian mungkin tidak dapat menyelesaikan semua masalah dengan sempurna, namun setidaknya pengujian yang dilakukan dapat meringankan masalah pengujian yang diperlukan. Adapun keuntungan dan keterbatasan dalam uji fehling dapat Anda simak selengkapnya dalam penjelasan berikut :

Keuntungan

Dalam penerapan uji fehling, pengujian ini menawarkan sejumlah keuntungan untuk memastikan proses pengujian menghasilkan analisis yang akurat. Adapun keuntungan uji fehling diantaranya sebagai berikut :

  1. Uji Fehling merupakan metode analisis yang menawarkan proses lebih sederhana dan murah. Dimana pengujian ini relative sederhana dan murah sehingga mudah digunakan untuk laboratorium pengujian.
  2. Pengujian ini menawarkan kesempatan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sampel yang diuji lebih spesifik terhadap jenis dan senyawa yang mengandung gugus karbonil seperti aldehid dan keton.
  3. Terakhir, pengujian Fehling ini telah banyak digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi termasuk dalam analisis kimia dan organic ke biokimia.

Keterbatasan

Tidak selamanya pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kandungan sampel dapat berjalan dengan baik. Meskipun menawarkan keunggulan uji Fehling juga memiliki sejumlah keterbatasan yang diantaranya sebagai berikut : 

  1. Uji Fehling tidak spesifik untuk jenis senyawa yang diuji, dimana pengujian ini tidak dapat membedakan antara aldehid dan keton sehingga perlu dilakukan uji tambahan untuk memastikan jenis senyawa yang ditemukan.
  2. Uji Fehling juga memiliki keterbatasan pH yang mana uji ini hanya efektif untuk mendeteksi sampel pada pH yang relatif netral, sehingga perlu melakukan pengaturan agar pH larutan sebelum melakukan analisis.
  3. Hasil pengujian Fehling sangat dipengaruhi oleh kondisi laboratorium seperti subhu, kelembaban, dan kualitas bahan kimia yang digunakan. Maka dari itu kualitas hasil uji Fehling dapat dipengaruhi banyak hal termasuk lingkungan.
  4. Terakhir karena berkaitan dengan sulit membedakan jenis senyawa uji Fehling ini juga tidak mampu mengidentifikasi senyawa yang tidak mengandung gugus karbonil. Akibatnya perlu dilakukan pengujian tambahan untuk memastikan keberadaan senyawa lain. 

Ciri-ciri Uji Fehling

Untuk membedakan antara uji fehling dengan pengujian jenis lainnya terhadap kandungan glukosa pada karbohidrat terdapat ciri-ciri dari uji Fehling yang perlu Anda ketahui. Berikut ini sejumlah ciri-ciri yang dapat ditemukan pada uji Fehling dapat Anda simak dalam penjelasan berikut :

  • Digunakan untuk mengidentifikasi kandungan gula pereduksi seperti glukosa dan fruktosa.
  • Bereaksi dengan gula pereduksi dalam kondisi asam.
  • Hasil uji berupa warna merah yang muncul setelah reaksi.
  • Uji Fehling dilakukan dalam kondisi asam.
  • Uji Fehling dapat mengidentifikasi kandungan gula pereduksi yang lebih luas.

Kesimpulan

Uji Fehling merupakan metode paling efektif yang digunakan untuk mendeteksi adanya gula produksi dalam suatu sampel uji. Metode ini cocok untuk membantu dalam mengidentifikasi jenis karbohidrat yang terkandung dalam suatu bahan dan sangat penting dalam analisis kimia karbohidrat. Melalui metode pengujian ini juga memiliki cara kerja yang lebih jauh praktis, dan sederhana untuk memberikan hasil pengujian yang diperlukan. Sekian penjelasan dari artikel ini semoga dapat membantu menambah informasi Anda.