Makanan yang mengandung karbohidrat, pasti juga mengandung gula pereduksi. Gula pereduksi inilah yang mampu mereduksi karena adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Untuk dapat mengetahui kandungan gula pereduksi seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa serta beberapa disakarida seperti maltosa dan laktosa, maka perlu dilakukan uji gula pereduksi.
Uji Gula Pereduksi ini penting untuk dilakukan guna untuk mengukur gula pereduksi yang ada dalam sampel yang diuji. Yuk simak pembahasan artikel ini dengan seksama, untuk mendapatkan informasi lengkap tentang uji gula pereduksi dari definisi, fungsi, hingga metode yang bisa bisa digunakan!
Daftar Isi
Definisi Uji Gula Pereduksi
Untuk definisi dari uji gula pereduksi adalah metode analisis kimia yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengukur kandungan gula pereduksi dalam suatu sampel. Pengujian ini memungkinkan pengguna untuk dapat mengetahui kandungan gula pereduksi secara menyeluruh, yang mana jenis gula ini memiliki kemampuan untuk mereduksi ion logam, seperti ion tembaga yang ada di dalam larutan Fehling maupun ion perak dalam larutan Tollens, karena adanya kandungan gugus aldehida atau keton bebas. Dengan demikian, pengujian ini dapat menjadi tindakan pengawasan yang tepat bagi industri makanan dan industri lainnya. Baca disini untuk penjelasan lengkap mengenai uji glukosa: Uji Glukosa Adalah Pengujian Terhadap Kandungan Gula, Begini Penjelasannya
Fungsi Uji Gula Pereduksi
Adapun fungsi dari uji gula pereduksi itu sendiri yang cukup signifikan, yang dapat memberikan informasi penting yang dibutuhkan oleh penguji. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari tindakan uji gula pereduksi, yang diantaranya:
- Uji gula pereduksi dilakukan untuk mendeteksi keberadaan dan mengukur konsentrasi dari gula pereduksi yang ada dalam suatu sampel. Gula pereduksi tersebut yaitu seperti glukosa, fruktosa, dan laktosa, yang memiliki kemampuan untuk mereduksi reagen kimia tertentu yang dapat digunakan dalam proses pengujian ini.
- Fungsi lain dari pengujian ini yaitu untuk menganalisis gula pereduksi dalam berbagai organisme untuk mempelajari metabolisme karbohidrat dan jalur biokimia yang terkait.
- Untuk meneliti aktivitas enzim yang mempengaruhi karbohidrat seperti amilase yang mampu menghidrolisis pati menjadi gula pereduksi.
Metode-metode Uji Gula Pereduksi
Mengenai metode uji gula pereduksi ini akan mencakup beberapa proses pengujian untuk menganalisis yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur kandungan gula pereduksi dalam sebuah sampel. Ada dua metode yang bisa Anda gunakan dalam tindakan pengujian gula pereduksi ini, yaitu sebagai berikut ini:
Metode Lane-Eynon
Metode Lane-Eynon menjadi salah satu metode pengujian yang bisa Anda gunakan, Pengujian ini akan dilakukan secara volumetri dengan titrasi atau titrimetri. Biasanya metode ini sering digunakan untuk menentukan gula pereduksi dalam bahan yang padat atau cair, seperti glukosa, fruktosa, maupun maltose.
Metode Nelson-Somogyi
Adapun metode Nelson-Somogyl yang didasarkan pada reaksi reduksi pereaksi tembaga sulfat oleh gula-gula pereduksi. Pada metode pengujian ini intensitas warna akan menunjukan banyaknya gula pereduksi dengan pengujian menggunakan λ=520 nm.
Kesimpulan
Melakukan pengujian, terutama untuk uji gula pereduksi pada sebuah makanan adalah hal penting yang harus dilakukan untuk mendeteksi dan mengukur gula pereduksi dalam suatu sampel. Tindakan pengujian ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan dan mengukur konsentrasi gula pereduksi dalam suatu sampel, dapat digunakan untuk menganalisis gula pereduksi dalam berbagai organisme, dan berfungsi untuk meneliti aktivitas enzim yang dapat mempengaruhi karbohidrat. Untuk melakukan uji gula pereduksi ini bisa dilakukan dengan dua metode, termasuk metode Lane-Eynon dan Metode Nelson-Somogyl dengan hasil pengujian yang dapat diandalkan.