Uji Millon : Tujuan, Prinsip, Hasil, dan Kegunaannya

uji millon

Tindakan pengujian terhadap hasil produk yang dihasilkan oleh bidang industri harus dilakukan dengan baik dan benar. Salah satu tindakan pengujian yang perlu dilakukan yaitu uji millon. Uji millon adalah uji analitik yang digunakan untuk mendeteksi asam amino tirosin, yang merupakan satu-satunya asam amino mengandung gugus fenol. 

Pengujian ini dapat menjadi tindakan pengujian khusus untuk tirosin. Banyaknya protein yang terkandung di dalam teritosin ini, uji ini akan sangat berguna untuk mendeteksi akan protein tersebut. Nah, semua informasi terkait dengan uji millon termasuk tujuan, prinsip, hasil, dan kegunaannya pengujian ini, bisa Anda ketahui dengan menyimak pembahasan artikel ini!

Tujuan dari Uji Millon

Melakukan uji millon yang sesuai dengan prosedur, tentunya memiliki tujuan utama. Ada beberapa tujuan dari uji millon ini, yang diantaranya yaitu:

  • Guna untuk mendeteksi keberadaan protein yang mengandung tirosin di dalam sampel tertentu. 
  • Untuk mendeteksi keberadaan senyawa yang mengandung fenol, 
  • Dan juga untuk membedakan tirosin dari asam amino lainnya. 

Prinsip Uji Millon

Perlu dilakukannya pengujian ini tentu didasarkan pada prinsip uji millon itu sendiri. Yang mana prinsip ini merujuk pada prinsip dari nitrifikasi gugus fenol pada tirosin, yang kemudian membentuk kompleks dengan logam berat. Reagen yang digunakan pada pengujian disebut sebagai pereaksi millon, yang terdiri dari merkuri nitrat dan merkuri nitrat yang dilarutkan di dalam asam nitrat pekat. 

Pada pengujian ini, gugus fenol pada molekul tirosin akan dititrasi oleh asam nitrat yang ada di dalam reagen. Tirosin yang dititrasi tersebut kemudian akan bergabung dengan ion merkuri dalam larutan membentuk endapan atau larutan yang berwarna merah. Pada beberapa protein yang mengandung tirosin, reaksi awal antara merkuri nitrat yang menghasilkan endapan akan berwarna putih atau kuning. Namun, setelah penambahan asam nitrat dan pemanasan, redisu akan berubah menjadi warna merah, Hasil dari pengujian ini dapat memberikan informasi penting mengenai asam amino tirosin secara menyeluruh. 

Hasil dan Interpretasi Uji Millon

Dengan melakukan serangkaian pengujian yang sesuai dengan prinsip dari pengujian ini, akan menghasilkan hasil pengujian yang dianggap sebagai hasil positif dan dapat menunjukan ada tidaknya tirosin di dalam larutan. Dimana terdapat dua hasil pengujian yang bisa Anda ketahui, yang diantaranya yaitu seperti berikut ini:

Hasil Positif

Untuk hasil positif pada uji millon ini dapat ditunjukan dengan terbentuknya sebuah endapan berwarna merah atau merah jambu. Warna tersebut menunjukkan adanya tirosin atau protein di dalam sampel yang diuji yang mengandung tirosin. 

Hasil Negatif

Adapun hasil negatif yang dapat ditunjukan dari uji millon ini. Untuk hasil negatif ini biasanya akan ditunjukan dengan tidak adanya endapan berwarna pada tabung reaksi. Hl ini menunjukkan tidak adanya tirosin atau protein pada sampel pengujian yang mengandung tirosin. 

Kegunaan dari Uji Millon

Selain perlu mengetahui tujuan, prinsip, dan hasil yang dapat ditunjukkan melalui uji millon ini, adapun kegunaan dari pengujian ini. Ada beberapa kegunaan dilakukannya uji millon ini, yang diantaranya:

  • Untuk mendeteksi protein yang mengandung tirosin dalam sampel tertentu
  • Pengujian ini mampu membantu membedakan tirosin dari asam amino lainnya
  • Untuk mendeteksi protein kasein dan protein yang terdapat pada daging mentah

Kesimpulan

Uji millon menjadi salah satu proses pengujian yang perlu dilakukan terutama pada bidang industri. Pengujian ini dapat menjadi tindakan pengujian khusus untuk tirosin, namun bukan uji khusus untuk protein karena uji ini juga dapat mendeteksi gugus fenolik yang terdapat pada senyawa lain. Namun, di dalam tirosin banyak mengandung protein, sehingga tindakan uji millon pada protein ini perlu dilakukan. Melalui pengujian ini, dapat memberikan hasil pengujian termasuk hasil positif dan hasil negatif, serta dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan yang ada di dalam bidang industri tersebut.