Untuk meyakinkan konsumen terhadap produk yang Anda produksi, Anda harus membuktikan bahwa produk sudah melalui uji produk dan sertifikasi. Uji produk adalah bagian penting dalam industri untuk memastikan standar regulasi sudah terpenuhi oleh produk.
Layanan uji produk secara umum akan melayani pemohon untuk melakukan evaluasi pada sampel produk yang mencakup kandungan, keamanan, dan regulasi. Agar tidak salah persepsi, mari pahami definisi uji produk dan juga jenis hingga metode pengujian.
Daftar Isi
Definisi Uji Produk dan Apakah Itu Penting?
Uji produk yaitu metode khusus yang akan menilai kesesuaian mutu produk terhadap standar regulasi atau persyaratan mutu tertentu. Selama proses uji produk, sampel yang diajukan akan diuji sesuai dengan jenis pengujian yang dilakukan, misalnya untuk menguji kandungan, kontaminasi, maupun kepatuhannya.
Menjawab kebutuhan konsumen, uji produk termasuk proses yang sangat penting karena dapat melakukan verifikasi terkait kepatuhan produk pada regulasi, keamanan kandungannya, dan sebagainya. Jika hal-hal wajib sudah diperiksa, maka kualitas produk terjamin dan siap untuk dipasarkan. Keamanan dan kesehatan konsumen pun ikut terlindungi.
Jenis-Jenis Uji Produk
Di dalam lingkungan pengujian, terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan yang membuat uji produk tidak bisa digeneralisasi. Untuk hasil yang optimal, uji produk dibedakan menjadi beberapa jenis. Produk dapat diuji dengan beberapa jenis uji seperti berikut:
Pengujian Jaminan Kualitas (QA)
Produsen bisa menguji produk dengan cara melakukan pengujian QA. Pengujian ini sebagian besar akan mengevaluasi bagaimana kualitas produk dan apakah kualitas yang ditawarkan sudah memenuhi harapan konsumen. Uji jaminan kualitas memungkinkan Anda untuk memeriksa produk dengan formula baru sebelum masuk ke pasaran.
Pengujian Konsep
Uji produk untuk memeriksa konsep merupakan metode yang bisa mengukur keberlanjutan konsep, kecocokan, dan potensinya pada masyarakat. Pengujian konsep membantu Anda untuk mengetahui apakah produk bisa memenuhi permintaan konsumen. Jenis pengujian konsep memanfaatkan survei dari konsumen untuk tahu respon langsung.
Pengujian A/B
Pengujian A/B merupakan uji produk yang dilakukan dengan membandingkan dua produk sekaligus. Konsumen akan diberi beberapa pertanyaan untuk memilih antara kedua produk. Penguji bisa mengetahui produk mana yang lebih relevan dan lebih disukai. Produsen dapat mempelajari preferensi calon konsumen untuk menciptakan produk baru kedepannya.
Pengujian Regresi
Berbeda dengan pengujian-pengujian sebelumnya, pengujian regresi merupakan uji produk berdasarkan tanggapan konsumen. Jadi, konsumen yang sudah pernah mengonsumsi produk tertentu, akan menjadi responden pengujian. Kelebihan pengujian ini yaitu produk bisa dievaluasi berdasarkan pengalaman nyata konsumen.
Metode Uji Produk
Parameter kepuasan pelanggan sangat luas dan bervariasi, sehingga uji produk yang dibutuhkan harus bisa mengidentifikasi kualitas produk. Mutu produk bisa diukur dengan berbagai metode tergantung kebutuhan. Berikut adalah contoh metode uji produk.
- Pengujian fungsional: Metode ini berfokus pada verifikasi produk, seperti mengamati spesifikasi dan kebutuhan dari produk yang akan diluncurkan.
- Pengujian kinerja: Tahap ini melibatkan uji sistem dan kinerja produk yang mencakup uji beban, kecepatan, dan ketahanan dari produk.
- Pengujian keamanan: Melihat dan mengidentifikasi kerentanan dan kekuatan dari produk terhadap ancaman dari luar.
- Metode uji produk kompatibilitas melibatkan berbagai platform, perangkat, dan sistem operasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bisakah produk dapat berjalan dengan baik di berbagai lingkungan atau perangkat.
- Metode usability adalah tahap terakhir untuk meninjau efektivitas dan kemudahan suatu produk. Anda akan melihat tampilan, kegunaan, sampai pengalaman pengguna yang menciptakan audience behavioral.
Lembaga yang Berwenang
Pengujian produk pada dasarnya tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh sembarang orang. Untuk menjaga hasil uji produk tetap andal, pengujian hanya boleh dilaksanakan oleh lembaga yang berwenang. Siapa saja lembaga yang berwenang dalam uji produk? Simak daftarnya di bawah ini.
- BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Simak pembahasan lengkap mengenai uji BPOM pada artikel berikut ini: Uji BPOM: Fungsi, Manfaat, Syarat, serta Jenis-jenisnya
- KEMENPERIN (Kementerian Perindustrian)
- YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)
- KAN (Komite Akreditasi Nasional)
- PT. Sucofindo
Contoh Uji Produk
Masing-masing sektor industri memiliki jenis produk yang berbeda. Hal itu juga yang harus dipertimbangkan dalam memilih pengujian. Ada beberapa contoh uji produk dari berbagai sektor industri diantaranya adalah:
- Pengujian Kadar Kalori
- Pengujian Kemasan
- Pengujian Pencahayaan
- Pengujian Audio-Video
- Pengujian Peralatan
- Pengujian Instalasi Listrik
Kesimpulan
Uji produk sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan kualitasnya memuaskan konsumen. Pengujian terhadap produk memungkinkan Anda untuk mengetahui kepatuhan produk terhadap regulasi, memastikan kualitas, dan menguji keamanannya. Lakukan uji produk di lembaga yang berwenang untuk mendapat hasil yang kredibel dan bisa diandalkan.