Waktu yang Diperlukan untuk Sertifikasi BPOM dan Faktor yang Mempengaruhi

waktu yang diperlukan untuk sertifikasi BPOM

Mendapatkan sertifikasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) adalah ha yang sangat wajib untuk sebagian besar atau semua pelaku industri makanan, minuman, kosmetik dan juga obat-obatan. Dengan adanya sertifikasi dari BPOM ini, maka jaminan akan produk makanan, minuman, atau obat-obatan yang diproduksi dijamin kualitasnya, aman dikonsumsi, dan juga meningkatkan kepercayaan juga bagi konsumen. Namun, yang biasanya menjadi pertanyaan banyak orang adalah berapa waktu yang diperlukan untuk sertifikasi BPOM? 

Kali ini akan dibahas secara lengkap dan teliti tentang waktu sertifikasi BPOM itu berapa lama dan apa penjelasan tentang setiap prosesnya.

Estimasi Waktu yang Diperlukan untuk Sertifikasi BPOM

Sertifikasi BPOM ini menjadi salah satu patokan untuk ijin edar produk di pasaran. Jika memang belum lolos sertifikasi BPOM, maka memang produk belum boleh diedarkan sampai memiliki sertifikasi dari BPOM.

Namun, yang menjadi masalah adalah terkadang lamanya waktu yang diperlukan untuk sertifikasi BPOM sampai semuanya terbit. Estimasi waktunya dapat dijelaskan di bawah ini:

1. Registrasi Akun Perusahaan

Para pemohon dapat mendaftar akun perusahaan mereka di situs web Badan POM melalui tautan https://www.pom.go.id atau menggunakan subsitus https://e-sertifikasi.pom.go.id/ untuk mendapatkan nama pengguna (username) dan kata sandi (password).

2. Pengajuan Izin

Pengajuan izin penerapan cara produksi pangan olahan yang baik juga dapat dilakukan melalui situs web Badan POM di https://www.pom.go.id atau subsitus https://e-sertifikasi.pom.go.id.

3. Pengumpulan Dokumen

Selanjutnya, pemohon harus menyiapkan dokumen dan menscan dokumen yang akan diunggah. Dokumen-dokumen yang harus diunggah meliputi:

  • Peta lokasi sarana produksi.
  • Denah bangunan (layout) sarana produksi.
  • Panduan mutu yang mencakup persyaratan untuk penerapan CPPOB di sarana produksi, minimal terdiri dari:
  • Prosedur pengolahan air.
  • Prosedur penanganan ketidaksesuaian (proses produksi, persyaratan keamanan dan mutu bahan baku serta produk).
  • Prosedur penanganan alat/wadah yang rusak/tak terpakai.
  • Program pemantauan dan pemeliharaan alat ukur seperti kalibrasi dan/atau verifikasi.
  • Prosedur penanganan bahan kimia non pangan.
  • Prosedur penanganan limbah baik limbah padat maupun cair sisa produksi.
  • Program terkait kesehatan, pelatihan, dan penerapan hygiene sanitasi karyawan.
  • Ketentuan terkait penyimpanan, termasuk penerapan sistem FIFO (First In First Out) / FEFO (First Expired First Out).
  • Prosedur terkait sistem ketertelusuran dan penarikan produk dari peredaran.
  • Panduan Operasional Pembersihan dan Sanitasi.
  • Program/prosedur pengendalian hama (termasuk mapping-nya).
  • Deskripsi Pangan Olahan, termasuk komposisi bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong yang digunakan.
  • Alur proses produksi beserta penjelasannya.
  • Surat pemenuhan komitmen penerapan CPPOB (untuk UKM pangan yang memproduksi pangan olahan risiko rendah).
  • Surat pemenuhan Standar dan hasil penilaian mandiri CPPOB minimal bernilai B (untuk UMK pangan yang memproduksi pangan olahan risiko sedang).

4. Verifikasi Dokumen

Petugas Balai POM yang telah ditunjuk sebagai evaluator akan melakukan verifikasi dokumen. Jika dokumen telah dianggap lengkap, maka surat perintah bayar akan diterbitkan. Pemohon harus melakukan pembayaran sesuai dengan nominal yang tercantum dalam surat perintah bayar dalam waktu maksimal 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak tanggal unggah dokumen.

5. Penilaian Permohonan Penerbitan Izin

Penilaian permohonan penerbitan Izin Penerapan CPPOB oleh evaluator dari Balai POM dilakukan dalam waktu maksimal 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak pemohon melakukan pembayaran.

6. Tindakan Perbaikan

Jika hasil penilaian memerlukan Tindakan Perbaikan, Balai POM akan mengeluarkan surat tindak lanjut kepada produsen dalam waktu maksimal 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal penerbitan hasil penilaian. Pemohon diharuskan untuk menyampaikan Tindakan Perbaikan dalam waktu maksimal 30 (tiga puluh) hari kalender sejak surat tindak lanjut diterima.

7. Penerbitan Keputusan

Apabila hasil penilaian telah memenuhi persyaratan CPPOB, Kepala UPT Balai POM atas nama Kepala Badan BPOM akan menerbitkan keputusan berupa izin penerapan CPPOB.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Waktu Sertifikasi

Memang itu memerlukan waktu yang cukup lama, tapi memang terkadang yang membuatnya lebih lama lagi adalah adanya beberapa hal yang harus Anda perbaiki. Waktu yang diperlukan untuk sertifikasi BPOM akan semakin panjang apabila ada beberapa faktor di bawah ini yang tidak Anda penuhi:

  • Kelengkapan Dokumen

Hal yang seringkali menjadikan waktu sertifikasi BPOM menjadi lebih lama adalah Anda kekurangan dokumen. Satu dokumen kurang saja, ini akan membuat sertifikasi BPOM menjadi lebih lama.

  • Jenis Produk yang Didaftarkan

Pengujian terhadap produk adalah hal yang sulit. Ini perlu adanya tes di laboratorium yang tentu saja harus sangat teliti. Produk satu dengan yang lainnya terkadang memiliki waktu sertifikasi BPOM yang berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lama.

  • Antrian di BPOM

Tentu saja yang melakukan sertifikasi BPOM bukan Anda saja, melainkan ada banyak industri, perusahaan, yang ingin mendaftarkan produknya kepada BPOM. Jadi, antrian ini berlaku sampai ke giliran Anda.

Tips untuk Mempercepat Proses Sertifikasi

Mungkin Anda yang sudah membaca estimasi waktu yang diperlukan untuk sertifikasi BPOM di atas merasa jika memang harus bersabar sampai ke giliran Anda. Namun, sebelum itu, Anda bisa memastikan beberapa tips di bawah ini untuk bisa mempercepat proses sertifikasi:

  • Dokumen Lengkap dan Akurat

Pastikan semua dokumen yang diperlukan untuk sertifikasi lengkap dan akurat. Hal ini akan membantu proses evaluasi dan verifikasi menjadi lebih lancar. Periksa kembali setiap detail dan pastikan tidak ada kekurangan atau kesalahan dalam dokumen yang diajukan.

  • Pilih Laboratorium Uji yang Terpercaya

Laboratorium uji yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dapat mempercepat proses sertifikasi. Pastikan laboratorium yang dipilih memiliki sertifikasi yang diperlukan dan menggunakan metode uji yang sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan demikian, hasil pengujian akan diakui secara luas dan mempercepat proses sertifikasi.