Periode kalibrasi alat ukur adalah rentang waktu yang akan kita tentukan kapan kita harus melakukan kalibrasi alat ukur itu kembali, dihitung dari kapan terakhir kalibrasi dilakukan dengan adanya catatan bahwa alat ukur yang bersangkutan dalam periode tersebut tidak mengalami perubahan misalnya adanya perbaikan, penggantian spare part, penyesuaian, dll
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat ukur yang kita miliki selalu dalam tingkat akurasi sesuai spesifikasi yang ditentukan, apabila terjadi penyimpangan pengukuran akan langsung dapat dideteksi dan terdokumentasi sebagai koreksi ketidakpastian pengukuran.
Dengan penentuan periode kalibrasi alat ukur yang tepat dapat menghemat biaya yang dikeluarkan, sebab ketika kalibrasi dilakukan terlalu sering dapat membebani anggaran suatu perusahaan ataupun laboratorium, akan tetapi jika terlalu lama tidak dilakukan kalibrasi memperbesar kesempatan penyimpangan pengukuran, sebab perlu adanya perhitungan yang seimbang agar hasil yang didapatkan sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan.
Seberapa sering atau tidaknya pengkalibrasian dipengaruhi oleh beberapa faktor penting misalnya jenis alat ukur yang dipakai, frekuensi pemakaian alat, stabilitas, kondisi pemakaian, batas kesalahan yang berhubungan dengan tingkat akurasi alat. Kelima faktor tersebut harus menjadi perhatian penting karena dijadikan acuan dalam periode pengkalibrasian.
Daftar Isi
Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Periode Kalibrasi Alat Ukur
Dalam menentukan periode kalibrasi alat ukur ada beberapa faktor penting yang akan mempengaruhi hal tersebut. Faktor tersebut diantaranya sebagai berikut.
1. Jenis alat ukur
Alat ukur yang dipakai menentukan frekuensi kalibrasi yang harus dilakukan, karena setiap alat ukur memiliki sensitivitas yang berbeda-beda. Jadi alat satu dengan alat yang lainnya akan memiliki periode yang tentunya akan berbeda.
2. Frekuensi pemakaian
Frekuensi pemakaian suatu alat atau instrumen mempengaruhi periode waktu pengkalibrasian, sebab ketika alat atau instrumen digunakan dalam jangka waktu yang lama, lambat laun akan mengalami penurunan fungsi dan akurasi, meskipun alat yang digunakan paling berkualitas sekalipun akan tetap butuh pengkalibrasian dalam rentan waktu tertentu.
3. Stabilitas
Tingkat stabilitas setiap alat ukur tentunya akan berbeda-beda, frekuensi pengkalibrasian dapat dipengaruhi juga oleh stabilitas suatu alat ukur, sebab alat ukur yang performanya berubah-ubah harus dilakukan perbaikan dulu sebelum dikalibrasi.
4. Kondisi pemakaian
Pemakaian alat yang cukup sering juga mempengaruhi tingkat akurasi sebuah alat ukur, jika sebuah alat ukur digunakan terus menerus dengan pemakaian yang ekstrim tentunya akan mempercepat penyimpangan pengukuran dan harus segera dilakukan pengkalibrasian.
5. Batas kesalahan yang ada hubungannya dengan akurasi alat
Setiap alat ukur memiliki toleransi batas kesalahan akan tetapi toleransi juga harus diperhatikan karena pada toleransi pun ada batas tertentu, alat yang sudah melewati batas toleransi tentunya mempengaruhi dari akurasi pengukuran, oleh karena itu perlu diperlukan adanya tindakan lanjutan yaitu pengkalibrasian ulang.
Kesimpulan
Setelah adanya penjelasan mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi periode kalibrasi alat ukur, sekarang kita dapat menentukan kapan waktu yang tepat dalam melakukan kalibrasi misalnya bisa seminggu sekali, sebulan sekali, enam bulan sekali bahkan satu atau dua tahun sekali dalam periode pemakaian tertentu.