Kalibrasi merupakan salah satu proses dimana pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkan alat ukur yang akan dikalibrasi dengan alat ukur yang sudah sesuai standar nasional ataupun internasional yang biasa dilakukan di sektor industri, bisnis, hingga kesehatan.
Biasanya laboratorium sebagai pihak yang berhak melakukan kalibrasi menyediakan opsi kalibrasi internal maupun eksternal. Nah apa sih Perbedaan kalibrasi internal dan eksternal? Untuk lebih jelasnya mari kita bahas secara rinci di artikel berikut ini.
Daftar Isi
Perbedaan Kalibrasi Internal dan Eksternal
Sebagai konsumen yang akan mengkalibrasi alat ukur atau sistem ukurnya mungkin mengalami kebingungan dalam menentukan opsi antara kalibrasi internal dan eksternal. Lalu bagaimana perbedaan antara kalibrasi internal dan kalibrasi eksternal ini? Dan apa yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda? Mari kita jabarkan satu persatu dibawah ini.
Kalibrasi Internal
Perbedaan kalibrasi internal dan eksternal yang paling mencolok adalah dimana tempat Anda mengkalibrasinya dan apa kebutuhan Anda. Semisal perusahaan memilih kalibrasi internal yang mana melakukan kalibrasi sendiri dengan menyediakan fasilitas dan peralatan kalibrasi secara mandiri di perusahaan tersebut. Untuk lebih lengkapnya bisa simak di kalibrasi internal.
Keuntungannya memilih kalibrasi internal adalah kepercayaan terhadap pengguna terhadap keakuratan pengujian dan kalibrasi yang berkaitan dengan produktivitas. Mesin kalibrasi yang ditawarkan juga sesuai dengan preferensi pengguna dengan berbagai alat ukur yang dimilikinya.
Namun tentu ada kekurangannya yakni perusahaan harus berinvestasi cukup besar dalam menyediakan fasilitas, peralatan, dan personel yang terlatih untuk melakukan kalibrasi yang memenuhi standar yang berlaku seperti ISO, UKAS, JIS, ASTN, dan KAN.
Kalibrasi Eksternal
Kalibrasi eksternal ini adalah kebalikan dari kalibrasi internal dimana kalibrasi eksternal dilakukan di luar lingkungan perusahaan ataupun industri. Disisi lain melakukan kalibrasi eksternal memang cukup praktis, dimana perusahaan hanya melakukan kalibrasi di luar laboratorium yang terpercaya, memiliki reputasi, dan terakreditasi namun begitu memiliki jadwal perjanjian kalibrasi yang tidak pasti sesuai dengan perjanjian di awal. Lebih detailnya langsung saja cek ke artikel kalibrasi eksternal ya. Selanjutnya untuk keuntungan dari kalibrasi eksternal ada di bawah ini.
Keuntungan dari kalibrasi eksternal yakni perusahaan tidak perlu menyiapkan investasi yang cukup besar terhadap penyediaan fasilitas, alat, maupun staff kalibrasi yang tersertifikasi. Dimana memiliki kalibrasi yang terakreditasi ini memerlukan proposal yang panjang yang mana harus diajukan terlebih dahulu ke lembaga yang mengeluarkan akreditasi kalibrasi seperti misalnya KAN dan lain sebagainya.
Namun begitu kekurangannya adalah perusahaan tidak bisa langsung melakukan kalibrasi pada saat yang dibutuhkan. Perusahaan harus mengajukan permohonan kalibrasi disertai dengan tanggal atau bulan yang dikehendaki ke lembaga kalibrasi. Lalu menunggu tanggapan bisa atau tidaknya lembaga tersebut memenuhi permohonan kalibrasi tersebut di tanggal yang diinginkan. Jika tidak maka akan dijadwal ulang sesuai dengan slot yang kosong di lembaga tersebut.
Jadi, Pilih Kalibrasi Internal atau Kalibrasi Eksternal?
Dari perbedaan kalibrasi internal dan eksternal diatas kita sudah mengetahui secara pasti apa definisi masing-masingnya. Namun begitu mungkin masih saja ada yang bingung untuk lebih baik memilih kalibrasi internal atau kalibrasi eksternal. Jawabannya adalah sesuai dengan kebutuhan Anda karena setiap pilihan kalibrasi memang memiliki keuntungan dan kekurangannya sendiri.
Mungkin bagi perusahaan yang masih startup lebih baik memilih kalibrasi eksternal yang mana jauh lebih hemat dan akan menjaga reputasi dari perusahaan tersebut dengan terus mengkalibrasi alat ukurnya yang tetap prima. Semoga artikel ini bisa membantu!.